Merinding, Seringkali Ada Penampakan Makhluk Astral di Dam Oongan Denpasar

Seringkali Ada Penampakan Makhluk Astral di Dam Oongan Denpasar - Dam (bendungan) Oongan terdapat di samping timur Banjar Oongan. Tidak ada satu juga masyarakat yang lakukan aktvitas disana. Baik membersihkan pakaian atau mandi. Banyak masyarakat yang tidak ingin habiskan waktunya untuk diam di sini, walau riakan air serta jumlahnya pohon pada bendungan jadikan tempat ini sejuk.

"Di sini angker bli. Tuturnya tetap minta tumbal. Banyak penampakan yang seringkali kelihatan. Seperti rangda, kuntilanak serta pocong. Serta baru saja ini, Misteri Tukul pernah syuting di sini," tutur Ni Putu Anggreni Putri, pengendara motor yang kebetulan melalui di Dam Oongan

Misteri Mistis Dam Oongan, Sejarah Bali. Seorang pelingsir Banjar Oongan, I Wayan Durjana menjelaskan pada saat sebelum tahun 1980-an , Dam Oongan adalah objek pariwisata di lokasi Denpasar Utara. Karena waktu dalam tempat ini ada kolam renang, taman bunga, dan trek balapan motor. "Dahulu hampir tiap malam ada orang pacaran di sini," katanya.

Tetapi, sambungnya, sesudah kolam renang itu dirombak, makin lama makin tempat itu sepi. Keadaannya juga tidak tertangani. Pada akhirnya tanaman liar mejalar ke semua tempat sampai ke bangunan-bangunan kosong. "Jadilah tempat itu kelihatan angker," katanya.

Menurut ketua LPD Desa Pakraman Oongan/Dukuh ini, Dam Oongan seharusnya tidak ditakuti, spesial oleh masyarakat Denpasar. Karena dam berikut yang pada jaman kerajaan menjaga masyarakat, karena air ini adalah sumber irigasi beberapa petani. Tidak itu saja, dalam membuatnya terjadi pengorbanan nyawa untuk keberlangsungan hidup masyarakat Denpasar.

Durjana bercerita, jaman dulu, raja Kerajaan Pemecutan, Cokorda Pemecutan mempunyai seorang patih yang benar-benar setia. Namanya Sang Galing. Satu saat, daerah kerajaan Kesiman dirundung kekeringan. Semua rakyatnya pindah ke Kerajaan Badung.

Waktu itu Saung Galing mendapatkan pawisik, harus membuat bendungan agar dapat mengairi tempat pertanian rakyat Kesiman. Tetapi harus mengorbankan diri. Sebelum menceburkan diri ke sungai, Saung Galing minta pada raja untuk diberi seekor kerbau berwarna putih yang dinamakan Yusmrana. Kerbau ini harus diikat pada Kayu Santan yang ada di lokasi Dam Oongan.

Misteri Mistis Dam Oongan, Sejarah Bali Diikatnya kerbau Yusmrana di lokasi Dam Oongan, kata Durjana, untuk menyingkirkan semua bencana yang berlangsung di sungai Ongongan. Sesudah raja penuhi keinginan Saung Galing, dia juga menceburkan dianya bersama dengan sang istri.

"Sesudah beliau menceburkan diri, beberapa masyarakat lantas membendung saluran air memakai tangkai kelapa serta dedaunan. Mulai sejak itu, rakyat juga sejahtera," katanya.

Pada jaman penjajahan Belanda, bendungan cuma dibuat dari pohon-pohon itu diperbaiki memakai bahan fundamen beton.