Cerita Hantu Kos : Hantu Kuntilanak itu Berdiri Di Depan Kamar Saya

Cerita Hantu Kos : Hantu Kuntilanak itu Berdiri Di Depan Kamar Saya . Saya bukan type orang yang menyukai dengan beberapa hal mistis. Tapi apesnya, dalam kehidupan saya, saya pernah merasakan seringkali insiden mistis. Tapi momen ini adalah insiden yang paling menyeramkan. Serta rekan saya sebagai saksi saat itu sejak itu tidak berani hadir ke rumah saya waktu itu…

Cerita Horor Anak Kos. Ini bermula saat saya masih kuliah di salah satunya kampus swasta di lokasi Jakarta Barat. Kehidupan saya setiap hari sepanjang perkuliahan terhitung biasa saja. Bukan terhitung yang paling cemerlang di kelas, bukan terhitung yang paling jelek.

Saya tidak ikuti pekerjaan kemahasiswaan apa saja. Jadi setiap hari demikian usai kuliah tinggal di kos sekalian main game computer atau baca buku. Sebatas informasi saya bukan terhitung orang yang benar-benar gaul. Pacar juga tidak ada sebab tampang saya gendut.

Salah satu rekan yang benar-benar akrab dengan saya hanya Andri. Umumnya ia tetap hadir ke kos untuk sekedar santai atau menginap dalam tempat saya. Maklum, samping kos ia anak band, hampir tiap hari tetap bising. Ingin ditegur, takut dikeroyok. Umumnya ia hadir saya tidak jadi masalah. Saya juga cukup suka ada yang temani di kos.

Kost saya terdapat di gedung lantai lima, lantai paling tinggi disana. Kata rekan-rekan, disana tempatnya “kotor”. Tapi saya tidak yakin. Apalagi disana harga cukup murah dibandingkan lainnya. Disamping itu sarana serta situasinya nyaman. Serta sebatas informasi saya telah tinggal disana lebih dari satu tahun, serta tidak berlangsung apa-apa. Jadi saat terakhir dengar rekan katakan disana ada penunggunya, saya cuek saja.

Saat awal-awal saya tinggal di kamar kost ini, Andri senang komentar jika ia seringkali lihat bayangan di balik tirai kamar saya . Memang kadang saya seringkali lihat sekelabat bayangan di luar. Umumnya seringkali pada malam hari (walaupun pagi terkadang ada, sebab sinar matahari tembus masuk).

Hanya menurut saya itu hanya anak kost yang melalui. Tapi Andri tidak percaya. Memiliki bentuk umumnya sekelebat. Seakan-akan orang lari lewat. Andri katakan jika lari sebaiknya terdengar suara. Memang sich. Tapi saya tidak mempedulikannya. Apalagi beberapa waktu selanjutnya kami juga tidak mengacuhkan bayangan apa saja itu.

Hingga kemudian melalui satu tahun lebih sedikit. Waktu itu saya semester 3. Kebetulan kami satu kelas . Jadi ia seringkali hadir ke kost saya, entahlah untuk istirahat atau tulis jawaban pekerjaan saya.

Nah di sini saya mulai narasi insiden seram itu. Saat itu Andri ada juga disana. Kami tidak ada pekerjaan, kebetulan besoknya tidak kuliah. Jadi kami beli cuma duduk tonton film dari laptop. Saat itu kelihatannya jam 10 malam. Saya benar-benar ingat malam itu. Entahlah mengapa speaker dari laptop saya keluar suara kemresek. Walau sebenarnya umumnya tidak semacam itu. Jadi saya coba repot otak-atik laptop serta speakernya. Andri jemu menanti, dengan maksud beli minuman serta sedikit makanan ringan di Seven Eleven untuk acara tonton kelak.

Kalian tahu, speaker yang telah tua, kadang terdengar suara seperti hujan. Kurang lebih seperti itu suaranya. Serta terkadang ada suara masalah, seperti…, saya menelan ludah, seperti suara orang berbisik. Speaker saya belum pernah seaneh ini. Saya coba lihat di laptop saya, apa tidak menyengaja buka aplikasi apa, atau sebagainya. Tapi nihil. Bermakna gangguannya murni dari speaker.

Suara bisikan itu makin keras. Tapi anehnya suara bisikannya makin lama kelihatannya makin jelas meskipun tidak ada maknanya. Suaranya terdengar seperti “Hishash… shishas… hishas…”. Ingin tahu saya mendekatkan telinga ke speaker coba dengar sebetulnya disebut apa… “Hishas… Hiiisih… Hissa..” lantas mendadak suara jeritan menyerang keluar dari speaker serta di waktu yang sama lampu kamar saya mati!

Untungnya cuma dalam hitungan beberapa menit, lampu menyala kembali. Kelihatannya listrik tidak konstan. Tetapi, suara apakah itu barusan pas sebelum mati lampu? Saat sedang repot menduga-duga, mendadak mata saya tertuju ke jendela kamar saya. Ada bayangan berdiri di muka kamar. Tapi cuma sekejap, selanjutnya bayangan itu tidak terlihat .

Entahlah mengapa mendadak saya ingat narasi rekan-rekan jika kost ini ada penunggunya. Sial… Apa memang tempat ini berhantu? Narasi hantu yang disebut rekan-rekan betul-betul riil? Waktu itu Andri kirim whatsapp ke saya, suruh saya selekasnya keluar dari kamar serta turun ke bawah. Bingung saya juga turun ke bawah. Kemungkinan ia beli kebanyakan minuman dan makanan hingga perlu pertolongan.

Waktu dibawah, saya lihat muka ia benar-benar pucat.

“Ada apa?”

“Kamu barusan keluar tidak menyaksikannya?” bertanya Andri, cukup gemetaran.

“Lihat apa?”

“Lho, kamu tidak menyaksikannya? Atau minimum merasai suatu hal tidak normal barusan cocok keluar?”

Saya jadi ingat suara speaker yang aneh serta jeritan disudahi mati lampu sekejap. Jadi saya juga katakan ke ia. Ia juga kelihatan berpikir sekejap, selanjutnya memandang saya seperti ada yang mengganjal di hatinya. Kemungkinan hatinya ia sedang beradu apa ingin memberi tahu saya atau mungkin tidak.

“Ada apa sebetulnya,” kejar saya.

Ia pada akhirnya juga merogoh koceknya serta memberi HP-nya ke saya. Saya juga bingung. Ada apakah memangnya. Demikian lihat photo di HP-nya, tangan saya langsung berasa dingin. Ya ampun…

"Hantu kuntilanak itu terus berdiri disana waktu kamu keluar dari kamar turun kesini..."

ADA KUNTILANAK DI DEPAN KAMAR SAYA?!

Itu adalah insiden paling ekstrim yang pernah saya alami. Sejak itu rekan saya Andri tidak berani hadir ke kost saya. Saya juga sebelum geser keluar, seringkali ke kost Andri. Suara lagu rock anak band tambah lebih baik dibanding penampakan menyeramkan. Sampai ini hari saya belum juga tahu apa suara bisikan di speaker itu ada hubungannya dengan kuntilanak atau mungkin tidak. Apa mati lampu sekejap ada hubungannya dengan kuntilanak? Entahlah….