Legenda Watu Dodol Banyuwangi: Asal Usul Watu Ghaib – Apa rekan teman sudah mengetahui mengenai Legenda Watu Dodol Banyuwangi? Bila belum yuk baca cerita nya. Sebab buat rekan teman, khususnya masyarakat Banyuwangi, seharusnya tahu mengenai momen riwayat yang berlangsung pada saat yang lalu ini. Berdasar sebagian sumber yang disampaikan oleh warga Banyuwangi, cerita ini dimulai oleh seorang berkebangsaan belanda yang namanya Residen Schophoff pada saat penjajahan.
wisata watu dodol
Cerita Mistis Dibalik Watu Dodol , Residen Schophoff merencanakan untuk membuat suatu jalan dari Banyuwangi ke arah Panarukan. Tetapi dalam jalankan gagasannya, Residen Schophoff alami masalah, yakni pas di jalan yang ingin dia bangun ada satu bukit. Adanya bukit itu, pasti benar-benar mustahil gagasan pengerjaan jalan yang dia targetkan akan sukses.
Gagasan Residen Schophoff ini juga mendapatkan perhatian dari Tumenggung Wiroguno I, yang pada kali itu memegang jadi pemimpin di Banyuwangi. Lantas dia membuat satu sayembara, siapa saja dapat mengalihkan bukit itu, dia akan memberikan hadiah nya tanah yang luas. Tanah yang dijanjikannya mencakup bukit batu itu sampai wilayah Sukowidi.
Sayembara telah berjalan sepanjang berbulan bulan, tetapi tidak ada seorang juga yang bisa penuhi keinginan dari Tumenggung Wiroguno I. Tumenggung juga hampir putus harapan, selama seharian dia pikirkan bagaimana triknya agar bukit itu bisa di alihkan. Sampai satu saat dia ingat bila dia mempunyai seorang penasehat, Ki Buyut Jaksa. Ki Buyut Jaksa adalah seorang penasehat yang cukup sakti, serta sekaligus juga orang yang dikira guru oleh Tumenggung. Ki Buyut Jaksa ini tinggal di Tepian Bukit Boyolangu.
Dalam tempat yang asing jauh dari keramaian, Ki Buyut Jaksa mengusung seorang anak yang namanya Nur Iman, anak dari seorang yang namanya Lesmani. Nur Iman berikut yang tetap temani sehari-harinya Ki Buyut Jaksa sepanjang ada dalam tempat pengisolasian.
Tumenggung Wiroguno berusaha untuk merayu penasehat nya yang sakti itu agar ingin mengalihkan bukit yang menghambat pembangunan jalan. Ki Buyut Jaksa juga menyetujuinya. Dengan dibantu oleh Nur Iman anak angkatnya serta pertolongan jin, Dia dapat membuat suatu jalan lewat bukit sebagai penghambat barusan.
Pertolongan yang di kerjakan oleh Jin ini nyatanya tidak gratis, tetapi beberapa Jin itu minta 3 keinginan jadi balas layanan atas apa yang sudah dilakukan. 3 keinginan itu diantaranya;
Jangan mendodol batu yang telah dikasih sinyal oleh beberapa Jin
Sisakan Seonggok Batu untuk duduk di Tepi Pantai
Ki Buyut Jaksa serta Cucunya harus berkunjung ke tempat ini minimum satu tahun sekali
Cerita ini lah yang melatar-belakangi wisata Watu Dodol. Sedang kan nama Watu Dodol bila di artikan dalam bahasa Indonesia yakni “Watu” ini berarti Batu, serta “Dodol” berarti membuka.
Wisata Watu dodol banyuwangi
Cerita Mistis Dibalik Watu Dodol, Tiap pada tanggal 10 syawal, tempat ini tetap diselenggarakan adat rutinan yang disebutkan “Puter Kayun”, satu kereta yang ditarik oleh kuda. Saat proses adat ini diadakan, Watu Dodol tetap dipenuhi pelancong yang ingin melihat adat itu.
Baik rekan teman, itu sekelumit cerita mengenai Legenda Watu Dodol Banyuwangi. Bila rekan teman tertarik dengan wisata ini, silakan rekan teman ajak kerabat atau keluarga untuk bertandang ke sini.
0 komentar:
Posting Komentar